BAB
INVENTORY CONTROL
A. Jenis-jenis Persediaan menurut Fungsi antara lain :
1.
Batch Stock,
2.
Fluctuation Stock,
3.
Anticipation Stock,
B. Jenis-jenis Persediaan menurut Jenis dan Posisi
Barang antara lain :
1.
Persediaan Bahan Mentah (Raw Material),
2.
PersediaanKomponen-Komponen Rakitan (Purchased
Parts/Components)
3.
Persediaan Bahan Pembantu atau Penolong (Supplies),
4.
Persediaan Barang Dalam Proses (Work In
Process),
Untuk memperjelas keterangan diatas,
berikut pengertian beberapa jenis-jenis persediaan menurut fungsinya dan
Persediaan menurut Jenis dan Posisi Barang antara lain sebagai berikut :
Jenis-jenis Persediaan menurut Fungsi antara lain :
1. Batch Stock, persediaan yang didakan
karena membeli atau membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah yang
lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan saat itu.
2. Fluctuation Stock, persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi
permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.
3. Anticipation Stock, persediaan yang
diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan,
berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun dan untuk menghadapi
penggunaan atau penjualan atau permintaan yang meningkat.
Jenis-jenis Persediaan menurut Jenis dan
Posisi Barang antara lain :
1.
Persediaan Bahan Mentah (Raw Material),
yaitu persediaan barang-barang berwujud, seperti besi, kayu serta
komponen-komponen lainnya yang digunakan dalam proses produksi. Menurut Handoko
(2002) Persediaan bahan mentah (raw materialis), yaitu persediaan
barang-barang berwujud mentah. Persediaan ini dapat diperoleh dari
sumber-sumber alam atau dibeli dari para Supplier atau dibuat sendiri
oleh perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi selanjutnya
2.
Persediaan Komponen-Komponen Rakitan (Purchased
Parts/Components), yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari
komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, di mana secara langsung
dapat dirakit menjadi suatu produk.
3.
Persediaan Bahan Pembantu Atau Penolong (Supplies),
yaitu persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi
tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi.
4.
Persediaan Barang Dalam Proses (Work In
Process), yaitu persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari
tiap-tiap bagian dalam proses produksi.
5.
Persediaan Barang Jadi (Finished Goods),
yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam
pabrik dan siap untuk dijual atau dikirim kepada pelanggan.
Dari pernyataan diatas dapat
diketahui bahwa setiap jenis persediaan memiliki karakteristik tersendiri dan
cara pengelolaan yang berbeda. Persediaan ditujukan untuk mengantisipasi
kebutuhan permintaan. Permintaan ini meliputi: persediaan bahan baku, barang
dalam proses, barang jadi atau produk akhir bahan-bahan pembantu atau
pelengkap, dan komponen-komponen lain yang menjadi bagian keluaran produk
perusahaan.
1.3
Manfaat Manajemen Persediaan
Dalam menejemen persediaan sudah tentu ada manfaatnya,
berikut merupakan manfaat dari manajemen persediaan.
A.
Memanfaatkan Diskon Kuantitas
Diskon kuantitas diperoleh jika
perusahaan membeli dalam kuantitas yang besar.Perusahaan membeli melebihi
kebutuhan sehingga ada yang disimpan sebagai persediaan.
B. Menghindari Kekurangan
Bahan (Out Of Stock).
Jika pelanggan datang untuk membeli barang dagangan,
kemudian perusahaan tidak mempunyai barang tersebut, maka perusahaan kehilangan
kesempatan untuk memperoleh keuntungan.Untuk menghindari situasi tersebut,
perusahaan harus mempunyai persediaan barang jadi.
C. Manfaat Pemasaran.
Jika perusahaan mempunyai
persediaan barang dagangan yang lengkap,
maka pelanggan/calon pelanggan akan terkesan dengan kelengkapan barang dagangan
yang kita tawarkan. Reputasi perusahaan bisa meningkat.Di samping itu jika
perusahaan selalu mampu memenuhi keinginan pelanggan pada saat dibutuhkan maka
kepuasan pelanggan semakin baik, dan perusahaan semakin untung.
D. Peningkatan Tingkat Pelayanan
Pelanggan tidak hanya meminta
kecepatan pengantaran tetapi juga ketepatan, kepercayaan, dan macam-macam
pengapalan. Pengintegrasian dengan penjualan meningkatkan pengetahuan pelanggan
akan preferensi pengepakan dan pengiriman, dan memungkinkan otomatisasi untuk
memenuhi instruksi; indetifikasi dari daerah distribusi untuk dibagi antara
beberapa pelanggan atau grup dan mudah untuk menyortir dari staging area dan
pergerakan stok. Hal ini menjamin bahwa produk yang benar berada ditempat yang
benar pada waktu yang tepat. Tingkat pelayanan tertinggi dapat menyediakan
pelanggan sehubungan dengan respons yang cepat terhadap permintaan atau
perubahan persyaratan dimana hal ini akan meningkatkan kepuasan pelanggan.
E. Pengontrolan Persediaan yang Lebih Baik
Fleksibilitas dari distribusi dan penyimpanan
barang-barang secara menyeluruh memungkinkan perusahaan untuk memantau dan
mengontrol persediaan sesuai dengan bisnis mereka. Akses yang instan terhadap
data-data yang kritis meliputi ketersediaan peresediaan, jumlah yang ada,
jumlah yang harus diorder lagi dan biaya yang dapat diketahui pada saat itu
juga terhadap persediaan untuk direspons secara cepat dalam rangka pengambilan
keputusan, sistem dengan kemampuan mengelolah beberapa lokasi yang berbeda-beda
memungkinkan manajemen dari gudang-gudang yang berbeda-beda dan penelusuran
persediaan melalui lot, secara seri atau menggunakan level.
1.4
Fungsi-
Fungsi Persediaan
Fungsi
persediaan yaitu untuk menghindari keterlambatan barang, hilangnya barang dan
dengan adanya persediaan, maka operasional perusahaan dapat terus berjalan
sehingga pelayanan terhadap konsumen dapat terus berjalan sehingga pelayanan
terhadap konsumen dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Menurut
Freddy Rangkuti dalam buku “Manajemen
Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis”, fungsi utama persediaan yaitu :
1. Fungsi Decoupling.
2. Fungsi Economic Lot
Sizing.
3. Fungsi Antisipasi.
Dari istilah diatas dapat di uraikan sebagai berikut :
1. Fungsi Decoupling adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan
dapat memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung pada supplier. Persediaan bahan mentah diadakan agar perusahaan tidak
akan sepenuhnya tergantung pada pengadaannya dalam hal kuantitas dan waktu
pengiriman. Persediaan barang dalam proses diadakan agar departemen-departemen
dan proses-proses individual perusahaan terjaga kebebasannya. Persediaan barang
jadi diperlukan untuk memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari para
langganan.Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan
konsumen yang tidak dapat diperkirakan atau diramalkan disebut Fluctuations Stock.
2. Fungsi Economic Lot Sizing. Persediaan Lot Size ini perlu mempertimbangkan penghematan-penghematan atau
potongan pembelian., biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah dan
sebagainya. Hal ini disebabkan karena perusahaan melakukan pembelian dalam
kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena
besarnya persediaan (biaya sewa gudang, investasi, resiko, dan sebagainya).
3.
Fungsi Antisipasi. Apabila perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan
yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau data-data
masa lalu, yaitu permintaan musiman.Dalam hal ini perusahaan dapat mengadakan
persediaan musiman (Seasional
Inventories).
Selain
fungsi-fungsi diatas, menurut Herjanto (1997:168) terdapat enam fungsi penting
yang dikandung oleh persediaan dalam memenuhi kebutuhan perusahaan antara lain:
- Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman
bahan baku atau barang yang dibutuhkan perusahaan
- Menghilangkan resiko jika material yang dipesan
tidak baik sehingga harus dikembalikan
- Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga
barang atau inflasi.
- Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara
musiman sehingga perusahaan tidak akan sulit bila bahan tersebut tidak
tersedia dipasaran.
- Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan
potongan kuantitas (Quantity Discount).
- Memberikan pelayanan kepada langganan dengan
tersediaanya barang yang diperlukan
1.5
Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Persediaan
Secara umum besar-kecilnya inventory tergantung
pada beberapan faktor :
·
Lead time, yaitu lamanya masa tunggu material yang dipesan
datang.
·
Frekuensi
penggunaan bahan selama 1 periode, frekuensi pembelian yang tinggi menyebabkan
jumlah inventory menjadi lebih kecil untuk 1 periode pembelian
·
Jumlah dana
yang tersedia
·
Daya tahan
material
Secara khusus faktor-faktor yang mempengaruhi
persediaan adalah:
·
Bahan baku,
dipengaruhi oleh : perkiraan produksi, sifat musiman produksi, dapat diandalkan
pemasok, dan tingkat efisiensi penjadualan pembelian dan kegiatan produksi.
·
Barang dalam
proses, dipengaruhi oleh: lamanya produksi yaitu waktu yang dibutuhkan sejak
saat bahan baku masuk ke proses produksi sampai dengan saat penyelesaian barang
jadi.
·
Barang jadi,
persediaan ini sebenarnya merupakan masalah koordinasi produksi dan penjualan.
1.6
Metode Manajemen Persediaan
1.
Metode EOQ (
Economic Order Quantity )
EOQ atau
kuantitas pesanan ekonomis adalah suatu metode untuk menentukan beberapa jumlah
pesanan yang paling ekonomis untuk satu kali pesan
2.
Recorder
Point
Recorder
atau titik pemesanan kembali adalah saat persediaan mencapai titik dimana perlu
dilakukan pemesanan kemali yang dinyatakan dalam persamaan berikut
Titik
persamaan kembali = tenggang waktu x pemakaian
3.
Safety Stock
Safety stock
atau persediaan pengamanan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga
kemungkinan terjadinya kekurangan bahan
4.
Sistem ABC
System ABC
adalah teknik manajemen persediaan dengan membagai persediaan kedalam tiga
golongansesuai dengan tingkat penurunan kepentingan yang didasarkan pada nilai
rupiah pada investasi masing – masing golongang persediaan
0 komentar:
Posting Komentar